Entri Populer

Unknown On Thursday 7 March 2013

Pada musim panas di Korea ada tiga hari yang suhunya bisa panas sekali. Akibatnya, banyak yang mudah menjadi lelah, hingga membutuhkan asupan yang cocok dengan suasana bersuhu tinggi tapi tetap bergizi. Lahirlah samgyetang atau sup ayam ginseng sebagai penawar. Meski namanya sup, cara penyajiannya bersama bubur dari beras ketan, sehingga tampilannya mirip dengan bubur ayam, minus suwiran ayam.

Dalam samgyetang, ayam dibiarkan dalam potongan per organ, seperti paha, dada atau sayap. Sebelum dipotong, ayam utuh diisi perutnya dengan beras ketan, ginseng, bawang putih, dan kurma Cina yang direbus selama hampir satu jam. Campuran tersebut membuat rasa bubur sudah enak tanpa perlu tambahan apa pun, karena sudah ada resapan kaldu ayam.
Samgyetang

Bubur disajikan bersama potongan daun bawang mentah, kurma Cina, bawang putih utuh, dan irisan gingseng. Rasanya gurih dan ketika bubur sudah memasuki perut, ada kehangatan dari ginseng. Kombinasi yang unik adalah kurma Cina, rasa manisnya secara mengejutkan cocok dengan bubur yang dominan gurih ini. Apalagi kurma dimasak cukup lama sehingga teksturnya jadi lembut sehingga pas dikunyah bersama bubur.

Bawang putih adalah salah satu bahan yang dominan dalam semua masakan Korea. Baunya yang menyengat membuat bumbu masak ini tidak akrab untuk dimakan secara utuh bagi orang Indonesia. Tapi, bawang putih dalam samgyetang ternyata sudah tidak mengeluarkan khas bawang karena dimasak lama bersama ginseng dan kurma Cina. Rasanya menjadi gurih dan "normal" untuk dikunyah.

Bagi yang benar-benar ingin menikmati samgyetang ala Korea, ada baiknya mencampurnya dengan kimchi. Memang tidak semua lidah bisa bersahabat dengan makanan fermentasi ini. Tapi, perpaduan kimchi yang asam dan bubur hangat sangat cocok untuk membuat kejutan di lidah.


Sumber :  http://www.tempo.co/read/news/2013/03/05/199465109

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Powered by Blogger.