Entri Populer

CHANGDEOKGUNG

Tuesday 12 March 2013
Posted by Unknown
 
Changdeokgung atau Istana Changdeok adalah istana yang megah dan diklaim sebagai bangunan peninggalan pemerintahan Raja Taejo yang paling terawat hingga kini. Sebagai tempat peristirahatan raja-raja pada tahun 1405, tak heran jika tempat ini didesain dengan begitu indah dan detail. Istana yang berada di Seoul, Korea Selatan ini terdiri dari 3 bagian utama, yakni area publik, tempat tinggal keluarga raja dan taman belakang yang luas.  Pada tahun 1997, Changdeokgung dilestarikan sebagai situs warisan dunia oleh Unesco.
Changdeokgung mulai dianggap sebagai tempat yang penting setelah berkuasanya raja kesembilan Dinasti Joseon, yakni Raja Seongjong. Namun bukan berarti istana ini tanpa melewati cerita yang dramatik karena pada 1592, Changdeokgung terbakar dan keluarga kerajaan memilih meninggalkan istana selama invasi Jepang di Korea. Beruntung, oleh Pangeran Gwanghaegun pada tahun 1611, istana ini dibangun kembali. Keistimewaan arsitektur istana ini adalah karena berhasil memadukan elemen-elemen arsitektur era tiga kerajaan yakni Kerajaan Goguryeo, Baekje dan Silla yang harmonis dengan alam. Setiap elemen arsitektur yang akan Anda temui disini menyimpan aneka makna yang sarat dengan nilai-nilai filosofis.
Elemen pertama yang akan Anda lihat adalah Gerbang Donhwa yang merupakan gerbang utama Istana Changdeok yang berarti “Gerbang Transformasi Kebenaran”. Gerbang ini merupakan struktur tertua karena dibangun pada tahun 1609. Gerbang ini mempunyai 5 lorong namun hanya 3 koridor yang bisa dilewati oleh pengunjung. Selain gerbang utama ini, Istana Changdeok masih memiliki 2 gerbang lainnya yakni gerbang Jinseon yang merupakan gerbang masuk istana bagian dalam dan gerbang Sukjon yang merupakan pintu masuk menuju aula utama yang bernama aula Injeong. Aula Injeong atau Injeongjeon bediri sejak tahun 1805 dengan bangunan unik karena beratap tumpang 2. Di aula inilah raja menerima ucapan selamat dari pejabat atau menteri. Interior aula sempat mengalami renovasi pda tahun 1907, saat Kaisar Sunjong tinggal di istana ini. Di sebelah timur aula Injeong terdapat aula Seongjeong yang dipisahkan dengan tembok dan gerbang. Aula ini merupakan tempat dimana raja dan para menteri berdiskusi tentang berbagai hal. Selanjutnya adalah ruang Daejo yang berada di tengah-tengah istana bagian dalam. Ini adalah ruang istirahat bagi raja dan ratu. Menariknya, bangunan ini sempat musnah karena kebakaran dan dibangun lagi dengan material yang berasal dari Istana Gyeongbok.
 
Anda juga akan melihat balai Huijeong yang berdiri di depan ruang Daejo. Sejak abad ke-17, ruangan ini digunakan sebagai tempat berdiskusi raja dengan para menteri. Sama halnya dengan ruang Daejo, balai Huijeong juga mengalami kebarakaran, tepatnya pada tahun 1920 hingga akhirnya dibangun kembali. Setelah itu, ada Nakseonjae yang merupakan rumah kediaman Raja Heonjeong dan permaisurinya. Rumah ini dirancang dengan gaya rumah bangsawan yang pilar dan atapnya tidak diwarnai.  Bagian istana yang terakhir namun justru yang sering mengudang decak kagum adalah taman belakang atau yang disebut Huwon. Huwon juga sering disebut dengan Geumwon (forbidden garden dan Biwon (secret garden). Taman ini memiliki luas 74 are dan terdiri atas bentang alam berbentuk dataran bergelombang dengan 35 bangunan besar dan kecil, 7 buah kolam buatan serta hutan lebat yang dilengkapi dengan aliran mata air. Dari semua komposisi ini, hanya 1 persen yang dibuat oleh manusia. Itu mengapa saat Unesco memasukkan istana ini ke dalam situs warisan dunia, mereka menuliskan bahwa taman ini adalah contoh pengecualian arsitektur dan rancangan istana dari rimur jauh yang berpadu secara harmonis dengan pemadangan sekelilingnya. Taman ini ditumbuhi pohon raksasa yang berumur lebih dari 300 tahun. Waktu yang paling istimewa untuk menikmati Huwon adalah pada saat musim gugur dimana dedaunan luruh dan digantikan dengan pucuk-pucuk daun yang baru.

Sumber :  http://korea.panduanwisata.com/korea-selatan-wisata-asia/seoul/changdeokgung-pesona-istana-yang-pernah-terbakar/

DEOKSUGUNG

Posted by Unknown
 

Lelah melihat kesibukan kota Seoul? Mampirlah ke Istana Deoksugung untuk mencari ketenangan. Deoksugung adalah satu-satunya istana yang berada di tengah-tengah bangunan gaya barat di pusat kota Seoul, Korea Selatan. Bangunanya yang sangat tradisional seperti oase di sudut kota yang serba hiruk pikuk. Deoksugung dalam bahasa Inggris berarti “Palace of Virtuous Longevity” ini dibangun pada abad ke-15 oleh Pangeran Wolsan, kakak Raja Seongjong. Setelah invasi Imjin pada tahun 1592, istana ini digunakan sebagai rumah resmi Raja Seonjo hingga rekosntruksi bangunan Changdeokgung selesai. Sebelumnya, pada masa pemerintahan Gwanghaegun pada tahun 1611, istana ini bernama Gyeongungung sampai kemudian diubah menjadi Deoksugung.
Ada beberapa bangunan yang akan Anda temui selama mengunjungi Deoksugung. Setelah melewati jembatan dan Gerbang Junghwawun, Anda akan sampai pada ruang utama istana yang bernama Jungwhajeon. Di tempat ini Kaisar Gojong mengerjakan semua urusan negera termasuk menerima pejabat asing. Di tempat ini juga, Anda akan melihat sebuah layar yang menggambarkan matahari, bulan dan lima pegunungan. Awalnya bangunan ini terdiri dari 2 lantai namun saat dibangun kembali pada tahun 1906 berubah hanya dengan 1 lantai saja. Selanjutnya ada Seogeodang yang merupakan kediaman Raja Seongjo selama 16 tahun setelah invasi pada tahun 1592. Bangunan ini sangat sederhana tanpa hiasan, berbeda dengan istana-istana pada umumnya. Kita juga bisa melihat Deokhongjeon. Di ruangan inilah Kaisar Gojong menerima tamu kehormatan. Pada tahun 1904, Deokhongjeon terbakar dan diperbaiki kembali pada tahun 1911. Beberapa ratus meter dari Deokhongjeon ada Hamnyeongjeon. Disinilah Kaisar Gojong menghabiskan hidupanya dan meninggal pada 21 Januari 1919. Seperti juga bangunan lainnya, Hamnyeongjeon pernah terbakar pada tahu 1904 dan cepat dibangun kembali pada tahun itu juga. Semua furniture yang dipasang merupakan gambaran kondisi yang ada pada saat sebelum kebakaran tersebut terjadi.
 
Setelah Hamnyeongjeon, kita akan melihat Jeonggwanheon yakni tempat peristirahatan kaisar Gojong dan memiliki sistem kelistrikan moden. Kadang-kadang bangunan ini juga digunakan oleh raja untuk memberikan ceramah. Bangunan selanjutnya adalah Jeukjodang yang digunakan untuk upacara penobatan Raja Gwanghaegun, Raja Injo dan Kaisar Sunjong. Jeukjodang sempat hancur dan dibangun kembali pada tahun 1904. Di bangunan ini terdapat koridor yang sekaligus menghubungkannya dengan ruang Junmyeongdang yang ada di sebelah barat. Kaisar Gojong menggunakan bangunan ini untuk menerima perwira tinggi dan utusan asing. Uniknya, di istana ini juga menyimpan gedung dengan gaya arsitektur Yunani Klasik. Dibangun mulai tahun 1900 hingga 1909, Seokjojeon adalah bangunan batu yang setelah Perang Dunia ke II digunakan untuk pertemuan US-USSR Joint Commission dan pernah digunakan untuk Museum Kerajaan pada tahun 1992 hingga 2004. Nah, sejak tahun 2002 hingga kini, Seokjojeon dengan beberapa gedung tambahan digunakan sebagai National Museum of Art. Bangunan terakhir yang bisa kita lihat adalah Gwangmyeongmun yang awalnya merupakan gerbang depan sebelum akhirnya dipindah oleh Jepang pada 1938.

Sumber :  http://korea.panduanwisata.com/korea-selatan-wisata-asia/seoul/deoksugung-istana-yang-dikelilingi-gedung-pencakar-langit-seoul/

CHANGGYEONGGUNG

Posted by Unknown
Sempat menjadi kebun binatang dan taman botani, Istana Changgyeonggung adalah situs sejarah yang tidak boleh Anda lewatkan. Terletak di pusat kota Seoul, istana ini pertama kali dibangun oleh penguasa ke-4 Dinasti Joseon yakni Raja Sejong pada tahun 1104. Para mulanya istana ini digunakan untuk ayah Sejong yakni Raja Taejong yang sudah lengser. Saat ini, istana terhubung langsung dengan Jongmyo Shrine melalui jembatan. Changgyeonggung juga tidak hanya menjadi situs bersejarah namun juga menjelma menjadi tempat yang banyak dikunjungi warga Seoul untuk piknik, melukis, dan relaks sejenak dari kesibukan.
Selama berdiri, istana ini mengalami beberapa kali renovasi, hingga pernah menjadi kebun binatang dan taman botani selama masa pemerintahan kolonial Jepang. Kemudian istana direstorasi dan dikembalikan ke fungsi utamanya pada tahun 1983. Butuh waktu lebih dari 20 tahun untuk merekonstruksi bangunan yang rusak karena invasi Jepang tersebut.
Saat Anda berkunjung ke Changgyeonggung, kita akan melewati pintu masuk istana yang bernama Gerbang Hongwa. Gerbang Hongwa dibangun pada tahun 1484 namun musnah terbakar dan dibangun kembali pada tahun 1616 pada masa pemerintahan Raja Gwanghaegun. Melewati pintu ini, ada jembatan Ocheon dengan bentuk melengkung yang dibangun pada 1483 dengan panjang 9,9 meter dan lebar 6,6 meter. Kemudian ada Myeonjeongjeon yang merupakan kantor raja. Bangunan ini didirikan pada tahun 1484 terdiri dari 1 lantai dengan atap saling bersusun.Berbeda dengan rumah lainnya yang menghadap Selatan, Myeonjeongjeon menghadap ke timur. Hal ini dikarenakan kuil dari leluhur kerajaan terletak di Selatan, sehingga pintu gerbang Myeonjeongjeon tidak boleh menghadap ke Selatan juga. Hal ini sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai Konfusianisme.
 
Bangunan terbesar di Istana Changgyeonggung adalah Tongmyeongjeon. Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang dan mengalami renovasi berkali-kali. Dibangun pada tahun 1484, dan kemudian hancur pada tahun 1592 saat pendudukan Jepang. Oleh kerajaan, Tongmyeongjeon dibangun kembali pada tahun 1616 namun terbakar pada tahun 1830 hingga akhirnya berdiri kembali pada tahun 1834. Selain bangunan-bangunan tersebut, Anda akan melihat ruangan-ruangan lain seperti paviliun Haminjeong, Gyeongchujeon, Hyangyeongjeon, dan kolam Chundangji.

Sumber : http://korea.panduanwisata.com/korea-selatan-wisata-asia/seoul/changgyeonggung-istana-di-jantung-kota-seoul/

JONGMYO SHRINE

Posted by Unknown
Bagi para penyuka objek sejarah dan religi Korea Selatan, Jongmyo Shrine adalah destinasi utama yang harus dikunjungi. Terletak di Seoul, kuil Jongmyo menyimpan tablet memorial 19 raja dan 30 ratu Korea. Jongmyo juga merupakan kuil kerajaan yang tertua yang digunakan sebagai tempat penghormatan dan ritual upacara sejak abad ke-14. Oleh Unesco, Jongmyo dijadikan situs warisan dunia sejak tahun 1995.
Raja Taejong mulai membangun kuil suci ini pada Desember 1394 atau di tahun ketiga masa pemerintahannya dan menyelesaikannya pada September 1395. Bangunan ini terdiri dari ruang utama, meliputi 7 kamar. Setiap kamar disediakan untuk altar raja dan ratu. Beberapa waktu kemudian tepatnya pada tahun 1421, Raja Sejong membangun Yeongnyeongjeon yang berarti “Ruang Kenyamanan Abadi” untuk menyimpan tablet memorial raja dan ratu di 16 kamar
Seperti juga Istana Cheongdeokgung yang pernah terbakar, kuil ini pun mengalami nasib yang sama pada saat invasi Jepang ke Korea. Beruntungnya, walaupun bangunan kuil dibakar, namun 19 tablet memorial raja dan 30 tablet memorial ratu dapat diselamatkan karena diungsikan ke rumah warga pada saat itu. Bangunan yang hingga kini berdiri dan dapat Anda saksikan adalah hasil renovasi dari kebakaran yang dilakukan pada tahun 1601. Jongmyo dikelilingi oleh tembok persegi panjang dengan gerbang ke selatan, timur dan barat. Gerbang utama kuil tidak boleh dilalui oleh siapapun. Sedangkan gerbang timur khusus untuk raja dan gerbang barat untuk para pemain musik. Bangunan ini didominasi struktur kayu dengan lantai granit. Kamar-kamar di kuil terbagi ke dalam bilik-bilik  dengan ornamen kayu merah ini luasnya 5.190 meter persegi.
 
Jika Anda kebetulan sedang berlibur di Korea Selatan pada bulan Mei. Luangkan waktu untuk melihat Jongmyo Jerye. Yaitu, upacara penghormatan untuk mendiang raja dan ratu dalam persembahan dan upacara sembahyang warga yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga kerajaan. Upacara tersebut berisi ritual tarian dan iringan musik istana. Jongmyo Jerye adalah upacara tertua di dunia yang sudah dilakukan sejak 500 tahun lalu. Upacara ini sempat tidak digelar selama beberapa tahun terutama pada saat pergolakan penjajahan dan perang, namun kemudian pada tahun 1969, ritual ini kembali dilaksanakan dan terbuka untuk umum. Oleh Unesco Jongmyo Jerye dimasukkan ke dalam daftar warisan budaya tak benda pda tahun 2001. Jongmyo Jerye  dimulai dengan prosesi di Istana Deoksugung dan berisi ritual yang dilakukan hampir selama 6 jam non-stop. Seperti menyambut kedatangan arwah leluhur kerajaan, menghibur roh-roh dan akhirnya mengucap selamat tinggal dengan mreka. Saat perayaan ini berlangsung di gerbang depan kuil akan berjajar para perempuan memakai hanbok (pakaian tradisional Korea). Mereka inilah yang akan mengatur barisan pengunjung agar tidak merusak kesakralan upacara tersebut.
 
Pengunjung dapat memasuki kuil Jongmyo pada hari kerja kecuali Selasa dan Minggu. Biasanya, dalam 1 rombongan tur, pengunjung hanya dibatasi hingga 300 orang agar tidak saling berdesakan. Untuk menikmati bangunan sejarah ini Anda harus membayar tiket seharga 1000 Won (dewasa), dan 500 Won untuk remaja. Atau, Anda juga bisa mengikuti paket wisata terpadu dengan mengunjugi kuil Jongmyo plus istana-istana lain seperti Changdeokgung, Changgyeonggung, Deoksugung, dan Gyeongbokgung dengan tiket 10.000 Won. Untuk mencapai tempat ini, Anda bisa naik subway jalur 3 menuju Anguk Station dan keluar melalui pintu 3. Selama berada di Seoul, Anda bisa menginap di Koreana Hotel, Shilla Hotel atau Somerset Palace Seoul Residence.

Sumber :  korea.panduanwisata.com/korea-selatan-wisata-asia/seoul/jongmyo-shrine-kuil-konfusius-tertua-di-dunia/

SINSEOLLO

Posted by Unknown
Sinseollo juga disebut Yeolgujatang yang bermakna “sup yang membuat mulut bahagia”. Masakan ini diperkenalkan dari Dinasti Qing, China pada masa Dinasti Joseon. Oleh punggawa kerajaan saat itu, hidangan Sinseollo dimodifikasi agar sesuai dengan budaya Joseon dan menjadi hidangan jamuan pesta.
Sinseollo menjadi sangat populer kala drama “Daejanggeum” atau juga dikenal dengan judul “Jewel in The Palace” yang menceritakan tentang kisah kehidupan gadis bernama Jang Geum pada masa Dinasti Joseon yang memiliki struktur hirarkis dan sosial yang kaku. Melalui serangkaian kisah yang dramatis, Jang Geum akhirnya menjadi wanita pertama yang menjadi dokter dengan tingkatan tertinggi di kerajaan pada masa itu. Karena cerita serial ini mengisahkan tentang kehidupan kerajaan, maka tak ayal banyak sajian, ada istiadat dan budaya masa itu yang menjadi populer dan dikenal masyarakat luas, termasuk Sinseollo.
Kini, Sinseollo bisa dikatakan sebagai masakan Korea yang bergizi tinggi, rasanya enak dan berpenampilan indah. Sinseollo sebenarnya digunakan untuk menyebutkan piring yang digunakan oleh para koki untuk menata hidangan ini. Piring atau wadah yang digunakan berbahan perak dengan ukuran yang besar dan berlubang ditengah. Lubang ini untuk tempat bara panas agar menjaga hidangan tetap hangat sepanjang jamuan makan.  Awalnya, masakan Sinseollo hanya terdiri dari sayuran saja, daging dan ikan baru ditambahkan beberapa tahun kemudian sesudah racikan ini ditemukan. Banyaknya bahan makanan yang disusun dalam wadah tersebut bisa sampai 25 item seperti daging sapi, babi, ayam, burung, ikan, abalon, teripang dan berbagai sayuran.

Sumber :  http://korea.panduanwisata.com/korea-selatan-wisata-asia/sinseollo-makanan-ala-sajian-kerajaan/

http://korea.panduanwisata.com/files/2012/08/%EC%8B%A0%EC%84%A0%EB%A1%9C2.jpg

JEONGOL

Posted by Unknown

Jeongol adalah makanan Korea berupa berbagai sup yang direbus di dalam panci besar, dan dihidangkan di tengah-tengah meja untuk dimakan bersama. Dibandingkan dengan jjigae yang hanya berisi satu jenis bahan utama, bahan untuk isi jeongol biasanya jauh lebih beragam. Berbeda dari jjigae yang bermula dari makanan rakyat, jeongol seperti halnya gujeolpan bermula dari makanan untuk kalangan bangsawan atau anggota keluarga kerajaan.
Makanan ini biasanya berisi irisan daging sapi, jeroan, berbagai jenis makanan laut, dan ditambah berbagai jenis sayuran, jamur, dan bumbu-bumbu lain. Semua bahan direbus bersama di dalam panci dangkal untuk memasak jeongol yang disebut jeongolteul (전골틀). Makanan ini umumnya dibuat pedas karena diberi bumbu gochujang dan bubuk cabai. Selain itu, jenis kaldu yang digunakan untuk merebus bergantung kepada bahan utama yang menjadi isi sup.

Sumber : id.wikipedia.org/wiki/Jeongol


Berkas:Jeongol.jpg

KKOCHI EOMUK

Posted by Unknown

Kkochi Eomuk merupakan salah satu menu kuliner yang membuat saya tertarik. Bahan makanan ini terbuat dari adonan ikan dan tepung yang ditusuk seperti sate. Kemudian direbus dengan bumbu beserta lobak. Makanan ini tidak pedas seperti Tteokbokki, sehingga bisa dinikmati semua orang. Banyak yang bilang, rasa Eomuk dan tteokbokki saling melengkapi.
Di Korea, Kkochi Eomuk ini menjadi jajanan favorit di musim dingin karena rasanya yang enak dan hangat. Cobalah untuk memakan eomuk yang sudah direndam dalam kuah dan celupkan dalam kecap manis untuk menambah rasanya. Biasanya Kkochi Eomuk dijual bersamaan dengan kedai Tteokbokki.

Sumber : en.wordpress.com/tag/kkochi-eomuk/

Powered by Blogger.